MANFAAT JAMUR

MANFAAT JAMUR
Pernah makan jamur? Atau belum pernah sama sekali? Kalau begitu, cobalah sekarang juga, karena kamu akan mendapat banyak manfaat dari jamur, tapi bukan sembarang jamur.
Biar tidak salah pilih, mari kita berkenalan dengan jamur. Here we go...


Definisi

Istilah cendawan, jamur atau fungi sebenarnya tertuju pada obyek yang sama. Istilah ini sering berbeda-beda terutama dalam pengajaran di sekolah atau perguruan tinggi di Indonesia. Istilah fungi lebih sering dipakai karena lebih universal dan ilmiah. Istilah cendawan dan jamur adalah istilah yang umum dipakai dengan fasih karena berasal, berurat, berakar dan berkembang di masyarakat sejak zaman dahulu.

Jamur adalah tumbuhan yang mempunyai sel berspora tapi tidak berkhlorofil, yang hidup di antara jasad hidup (biotik) dan atau mati (abiotik). Sifat kehidupan jamur ada yang bersifat saprofit, artinya hidup pada zat organik yang sudah mati atau tidak diperlukan lagi (misalnya sampah, tumpukan kotoran hewan, serbuk gergajian kayu, batang kayu yang sudah lapuk). Ada juga yang sifatnya mutualistik artinya kehidupan antar organisme yang saling menguntungkan.

Ada juga yang bersifat parasit, artinya jamur yang merugikan organisme lain atau yang masih hidup (misalnya tumbuh-tumbuhan, hewan, atau manusia yang masih hidup). Kehadiran jamur tersebut biasanya menjadi penyebab penyakit atau gangguan.

Varietas jamur yang ada di alam ini sangat banyak, masing-masing mempunyai ciri yang berbeda. Berdasarkan sifat hidupnya dapat dibagi menjadi jamur yang dapat mematikan/beracun (biasanya dijumpai liar di hutan/kebun yang tumbuh sendiri secara alamiah), dan jamur yang enak dimakan (biasanya sudah dibudidayakan dan dipelihara dengan baik).

Ada ratusan jenis jamur yang tergolong bisa dimakan, tapi hingga kini hanya sekitar 10 spesies yang telah diusahakan secara komersial.

Bentuk tubuh jamur bervariasi, mulai dari yang sangat sederhana karena hanya terdiri atas satu sel (pada ragi kue), bentuk serat atau miselia (misalnya jamur tempe atau oncom), bentuk tubuh buah (misalnya jamur merang, jamur kancing, jamur shitake, jamur lingzhi, dan maitake), bentuk bilah, bunga karang, payung, sampai kulit kerang (jamur tiram).

Manfaat

Sejarah penemuan miselium (benang-benang) jamur tidak terlepas dari keberhasilan penemuan mikroskop oleh van Leeuwenhoek di abad ke-17. Selanjutnya makhluk hidup sederhana ini menjadi sangat menarik perhatian karena fungsinya yang sangat beraneka ragam. Kegunaan jamur dalam kehidupan kita sehari-hari adalah menghancurkan sampah (sisa-sisa hewan, tanaman dan bahan industri), menghasilkan antibiotika untuk obat, memfermentasi bahan organik untuk menghasilkan suatu bahan bernilai ekonomis (misalnya fermentasi pati menjadi alkohol), dan sebagai bahan makanan.

Sejak dulu, jamur dikenal sebagai bahan makanan nabati yang memiliki nilai gizi tinggi. Beberapa jenis jamur juga memiliki khasiat obat. Hal ini sudah dikenal di daratan Cina sejak 300 tahun yang lalu, meluas ke beberapa negara lain di benua Asia, Eropa, bahkan Amerika.

Suatu keunggulan yang spesifik dari jamur bila dibandingkan tanaman lain maupun hewan adalah kemampuan dalam mengubah cellulose/lignin menjadi polisakarida dan protein yang bebas kolesterol. Jamur tersebut umumnya tergolong jamur kayu seperti jamur merang, champignon, jamur kayu coklat (Lentius edodes). Oleh karena itu, sebagian masyarakat tertentu memiliki jenis jamur tersebut sebagai variasi menu makanan sehari-hari untuk menghindari kadar kolesterol yang tinggi dalam darah sehingga dapat mengurangi serangan darah tinggi (stroke) yang dapat muncul sewaktu-waktu.

Kandungan protein di dalam jamur berkisar antara 19-35%, lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan protein pada beras (7,3%) dan gandum (13,2%), namun relatif lebih rendah dibandingkan dengan kandungan protein pada kedelai (39,1%) dan susu (25,2%). Dalam protein jamur terdapat 9 macam asam amino esensial dari 20 macam asam amino yang dikenal.

Kandungan lemak di dalam jamur, 72% lebih termasuk unsaturated sehingga aman jika dimakan. Vitamin di dalam jamur terdiri atas thiamine (vit. B-1), riboflavin (vit. B-2), niasin, biotin, vitamin C, dan sebagainya. Kandungan mineral jamur tersusun oleh K, P, Ca, Na, Mg, Cu, dan beberapa elemen mikro.
Kandungan serat di dalam jamur berkisar antara 7,4-27,6%, tergantung pada jenis jamur.

Beberapa Jenis yang dapat Dikonsumsi
1. Jamur Merang (Volvariella volvaceae)
Kandungan antibiotiknya berguna untuk pencegahan penyakit anemia, menurunkan darah tinggi dan pencegahan penyakit kanker. Eritadenin dalam jamur merang dikenal sebagai penawar racun.
2. Jamur Champignon (Agaricus bisporus)
Selain sebagai sumber protein nabati, juga dapat mengurangi resiko penyumbatan pembuluh darah koroner pada penderita penyakit hipertensi dan jantung akibat kolesterol. Jamur ini juga dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik dan formula obat penghalus kulit.
3. Jamur Tiram (Pleurotus spp.)
Sumber protein nabati yang tidak mengandung kolesterol dan mencegah timbulnya penyakit darah tinggi dan jantung, mengurangi berat badan dan diabetes.
Kandungan asam folatnya (vit. B-komplek) tinggi dan dapat menyembuhkan anemia dan obat anti tumor, mencegah dan menanggulangi kekurangan gizi dan pengobatan kekurangan zat besi.
4. Jamur Kuping (Auricularia spp.)
Lendir yang terkandung di dalamnya berkhasiat untuk menetralkan senyawa berbahaya (beracun) yang terdapat di dalam bahan makanan, membuat sirkulasi darah lebih bebas bergerak dalam pembuluh jantung, dan di Inggris digunakan sebagai obat sakit tenggorokan.
5. Jamur Shiitake (Lentinus edodes)
Spora Shiitake dikenal dapat meredakan efek serangan influenza, menghambat pertumbuhan sel kanker, leukemia dan rheumatik. Enzim-enzim yang terkandung di dalam jamur dapat memproduksi asam amino tertentu yang mampu mengurangi kadar kolesterol dan menurunkan tekanan darah, dapat menghambat pertumbuhan sel virus, dan lain-lain.
6. Jamur Ling-zhi (Ganoderma lucidum)

Dari 80 spesies Ganoderma di dunia yang telah diketahui berkhasiat obat, hanya spesies Ganoderma lucidum yang paling banyak dan populer digunakan sebagai obat karena mengandung bahan aktif berupa germanium organik hingga mencapai 2000 ppm dan polisakarida.
Kedua zat (Germanium organik dan polisakarida) aktif dan kombinasinya hanya ditemukan pada jamur Ling-zhi. Germanium organik (GE+32) merupakan unsur kimia yang dapat larut dalam air, memiliki sifat semi konduktor netral dan mudah bersatu dengan elektron dan substansi lain. GE juga termasuk semacam oksida sekui (bentuk dari suatu kombinasi oksida) yang memungkinkan logam berat dalam tubuh diikat dan dikeluarkan dalam waktu 20 jam. Kandungan germanium organik pada Ling-zhi antara 800-2000 ppm, berarti lebih tinggidibandingkan ginseng (GE hanya 250-320 ppm) yang selama ini populer di masyarakat sebagai obat unggul.

Itulah sekelumit informasi tentang jamur yang saya kutip dari berbagai sumber. Tertarik untuk mencoba kelezatan rasanya? Dapatkan segera di warung, pasar, atau toko swalayan terdekat :)
Selamat mencoba !!!

Pustaka :
Pasaribu, D. R. Permana, E. R, Alda. 2002. Aneka Jamur Unggulan yang Menembus Pasar. PT. Grasindo, Jakarta.
Suriawiria, U. 2002. Budidaya Jamur Tiram. Kanisius, Yogyakarta.
Darma, I. G. K. T. 2002. Diktat: Budidaya Jamur Pangan. Laboratorium Pathology Hutan. Fakultas Kehutanan. IPB, Bogor.




0 komentar: